Kemenkes: RSUD Kota Harus Menguntungkan

IST/jendelaberita.co.id

PELETAKAN: Kemenkes RI Budi Gunadi Sadikin, bersama Wali Kota Bima dan Gubernur NTB meletakan batu pertama pembanguna RSUD Kota Bima tipe C, di eks kantor Wali Kota, Rabu (28/5) sore tadi. 

KOTA BIMA— Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, didampingi Gubernur NTB dan Wali Kota Bima, meletakkan batu pertama pembangunan RSUD Kota Bima tipe C. Kegiatan seremoni ini dilaksanakan di lokasi pembangunan yang bertempat di eks Kantor Wali Kota.

Sebelum prosesi peletakan batu pertama, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan banyak hal, di antaranya sorotan terhadap buruknya pengelolaan RSUD. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya rumah sakit daerah yang masih bergantung pada anggaran dari pemerintah daerah.

"Ini contoh bila pengelolaan manajemen BLUD tidak baik," ujarnya saat menyampaikan sambutan pada kegiatan tersebut, Rabu (28/5) sore.

Menurutnya, seharusnya RSUD dapat memberikan pemasukan bagi daerah dan mampu menghidupi operasionalnya sendiri. Apalagi ke depan, RS yang sedang dibangun ini akan memiliki sekitar 50 kamar. Setidaknya, dalam setahun bisa meraup pemasukan hingga Rp 50 miliar.

Ia mencontohkan beberapa RS yang saat ini dikelolanya. Salah satunya memiliki 100 kamar dan mampu menghasilkan pemasukan hingga Rp 100 miliar per tahun.

"Kalau pengelolaannya benar, pasti akan menghasilkan. Bahkan bisa berkontribusi dalam pembangunan daerah," tegasnya.

Untuk itu, ia memberikan saran agar ke depan kepala daerah bisa mengawasi langsung jalannya RSUD Kota ini. Misalnya, dalam pengadaan obat dilakukan secara kolektif bersama daerah lain agar harganya lebih murah dan seragam.

BERSAMA: Kemenkes RI bersama FKPD Kota Bima usai peletakan batu pertama

Selain itu, Wali Kota juga diminta untuk memberikan target tahunan, misalnya Rp 50 miliar. Jika dalam waktu satu tahun atau lebih target itu tidak tercapai, maka direkturnya sebaiknya diganti.

"Pak Wali, kami bisa siapkan tim untuk menata tata kelola RSUD Kota agar lebih baik ke depan," tegasnya.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa pembangunan RSUD tipe C ini merupakan program penting dari Presiden RI. Saat ini, rumah sakit serupa sedang dibangun di 66 daerah lainnya.

Tujuannya adalah untuk membantu masyarakat mendapatkan pelayanan medis yang memadai, seperti pengobatan kanker, ginjal, jantung, dan lain-lain. 

"Harapannya, warga yang ingin cuci darah tidak perlu jauh-jauh ke Mataram. Cukup di Kota Bima saja," jelasnya.

Selain itu, warga juga diharapkan dapat melakukan pemeriksaan kesehatan gratis sebagai bentuk antisipasi terhadap risiko penyakit mematikan seperti jantung, gagal ginjal, stroke, dan lainnya.

Sementara itu, Wali Kota Bima, HA Rahma H Abidin, mengatakan bahwa pembangunan RSUD ini akan sangat bermanfaat. Saat ini, pemerintah daerah tengah gencar meningkatkan pelayanan kesehatan, namun masih terbatas oleh minimnya fasilitas yang dimiliki.

"Kami sangat bersyukur dengan dibangunnya RS ini, karena pelayanan bagi warga bisa meningkat," aku orang nomor satu di Kota Bima ini.

Pada kesempatan itu, ia juga berharap agar tahun depan Kemenkes dapat memberikan Dana Alokasi Khusus (DAK), yang akan digunakan untuk peningkatan fasilitas puskesmas dan pembangunan RS untuk orang dengan gangguan jiwa.

Tak hanya kepada Kemenkes, Aji Man sapaan akrabnya juga meminta kepada Gubernur NTB agar dapat memfasilitasi pengalihan RSUD Bima ke Kota Bima, sehingga pelayanan bisa digabung. Ia juga meminta agar lahan eks Pendopo Bima diberikan kepada Pemkot, agar pembangunan RSUD dapat diperluas.

"Sebelah timur ini merupakan eks Pendopo. Bila diberikan pada kami, tentunya lokasi RS akan semakin luas," jelasnya.

Usai sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan penekanan sirine dan peletakan batu pertama sebagai bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau Quick Win. Pada kesempatan itu, Aji Man juga menyerahkan cinderamata kepada Kemenkes. (nk)

Posting Komentar untuk " Kemenkes: RSUD Kota Harus Menguntungkan"