Hebat, Mahasiswa UM Bima Ciptakan Alat Pengolah Sampah

tim/jendelaberita.co.id
PAMERKAN:Mahasiswa KKN UM Bima pamerkan hasil produk dari pengolahan sampah plastik di depan Kantor Desa Kaboro, Kecamatan Lambitu, Kabupaten Bima, Kamis (7/8) lalu. 

TTG Mulai Diuji Coba di Lambitu

KOTA BIMA – Satu terobosan baru dilakukan kelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Bima dalam mengatasi persoalan sampah. Mereka menciptakan teknologi pengolahan sampah plastik.

Tidak tanggung-tanggung, tim gabungan dari berbagai jurusan ini membuat dua mesin sekaligus. Pertama, mesin pencacah sampah plastik, dan kedua, alat pelebur plastik.

Anggota tim Rizki Fikriansyah mengatakan, ide ini muncul karena banyaknya limbah plastik di Kota Bima. Kemudian kondisi TPA yang saat ini sudah hampir penuh. Sehingga perlu diambil langkah lain dalam mengurangi sampah yakni dengan mengolahnya atau mendaur ulang.

"Kampus sendiri yang membiayai kami untuk melanjutkan proyek tersebut dengan dukungan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemendiktisaintek RI," ujarnya kepada jendelaberita.co.id saat ditemui di kediamannya, Minggu (10/8) malam.

Kiki, sapaan akrabnya, mengungkapkan kampus memberikan biaya penelitian untuk tim mereka yang beranggotakan 10 orang. Dari dana tersebut mereka membuat dua mesin utama.

Dalam proses membuat alat pencacah, menelan biaya cukup besar. Karena dibutuhkan motor penggerak bertenaga bensin. Peralatan lainnya mereka buat sendiri, mulai dari pisau pemotong hingga kerangka alat.

"Sedangkan sisa anggaran kami manfaatkan untuk membuat tungku pelebur plastik," ungkapnya.

Dia juga menjelaskan, sistem kerja mesin pencacah adalah plastik masuk ke mesin kemudian pisau kecil di dalamnya akan memotong-motong. Prosesnya sangat cepat, dalam hitungan detik sampah plastik utuh bisa hancur menjadi kepingan seukuran 2,5 sentimeter.

Setelah berukuran kecil, biji plastik tadi dimasukkan dalam tungku pemanas. Proses ini bertujuan meleburkan sampah plastik pada suhu sekitar 300 derajat Celsius. Bila sampah sudah meleleh, kemudian akan dicampur dengan pasir halus.

"Hasil campuran ini akan dicetak sehingga menjadi bata, paving block, dan kebutuhan lain," jelasnya.

tim/jendelaberita.co.id
KERJAKAN:Tim Takaraso PKM dari UM Bima membuat alat pencacah sampah di Depan Posko KKN di Desa Kaboro, Kecamatan Lambitu. 

Selama proses pembuatan alat, Kiki mengatakan mereka selalu dibimbing Dosen Pendamping Darmin dan Noris. Pembuatan alat memakan waktu sekitar dua hingga tiga minggu.

Untuk saat ini, dua alat tersebut tengah dilakukan uji coba. Kebetulan pengoperasian alat dilakukan di Posko KKN UM Bima di Desa Kaboro, Kecamatan Lambitu, Kabupaten Bima.

Kepala Desa setempat, Mas'ud M Sidik mengatakan, teknologi tepat guna (TTG) ini sangat bermanfaat bagi warga. Karena berkaitan dengan pengurangan sampah plastik.

"Saya secara pribadi dan pemerintah desa menyambut baik upaya pemanfaatan plastik menjadi bahan yang lebih bermanfaat," ujarnya.

Terlebih lagi, TTG yang dibawa mahasiswa UM Bima ini sangat dibutuhkan karena berkaitan dengan peningkatan kualitas kebersihan lingkungan. (tim) 

Posting Komentar untuk "Hebat, Mahasiswa UM Bima Ciptakan Alat Pengolah Sampah"