![]() |
IST/jendelaberita.co.id SIDAK:Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan, inspeksi mendadak (Sidak) kantor RPKAD Kota Bima, Rabu (9/7) pagi tadi. |
KOTA BIMA – Layanan publik yang lambat kembali jadi sorotan. Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan, SH, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bima, Selasa pagi (8/7). Sidak itu merupakan respons cepat atas keluhan Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) saat audiensi bersama Wali Kota Bima beberapa waktu lalu.
Dalam kunjungan mendadak tersebut, Feri menemukan sejumlah kendala teknis yang berdampak pada layanan masyarakat, terutama terkait proses Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan penetapan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
Yang paling disoroti, hanya satu operator yang memegang kendali sistem layanan BPHTB. “Kalau hanya satu orang yang pegang sistem, lalu yang bersangkutan berhalangan, otomatis pelayanan lumpuh. Ini tidak boleh dibiarkan,” tegasnya di hadapan jajaran BPKAD.
Feri mendorong adanya sistem cadangan dan peningkatan kapasitas SDM agar pelayanan publik tak terganggu. Ia juga mengingatkan pentingnya sinergi lintas perangkat daerah, termasuk BPKAD, Dinas Pendapatan, dan IPPAT.
“Penetapan NJOP dan BPHTB harus dilakukan dengan prinsip keadilan dan keterbukaan. Jangan sampai ada interpretasi sepihak yang justru bikin masyarakat bingung bahkan dirugikan,” katanya.
Sebelumnya, IPPAT Kota Bima mengeluhkan adanya perbedaan penafsiran NJOP antarinstansi, belum adanya insentif bagi PPAT, hingga belum tersusunnya peta zona nilai tanah secara menyeluruh. Hal itu disebut berdampak pada lambatnya proses transaksi dan menurunnya kepercayaan publik terhadap layanan pertanahan.
Menutup sidaknya, Feri meminta BPKAD segera menyiapkan skema penguatan SDM operator serta menyusun laporan kendala teknis untuk dibahas dalam forum evaluasi. Ia menegaskan komitmen Pemkot Bima dalam membangun pelayanan publik yang efektif dan berpihak pada masyarakat. (tim)
Posting Komentar untuk "Sidak ke BPKAD, Wawali Bima Soroti Layanan BPHTB yang Tersendat"