Forkompimda Kumpul, Bahas Stabilitas Daerah Rencana Aksi

tim/jendelaberita.co.id
BERSAMA:Forkompinda Kota Bima bersama BEM, Perwakilan Perguruan Tinggi bersama depan Kantor Wali Kota Bima, Minggu (31/8), sore tadi. 

KOTA BIMA – Forkompimda Kota Bima menggelar rapat koordinasi untuk meredam eskalasi aksi unjuk rasa yang belakangan kian memanas. Pertemuan ini juga jadi respons atas insiden pembakaran kantor DPRD NTB, Sabtu lalu.

Wali Kota Bima HA Rahman H Abidin mengatakan, turut duka cita atas meninggalnya Affan Kurniawan. Ia menegaskan aspirasi sah disuarakan, tapi jangan sampai merusak pembangunan.

“Jangan ada lagi aksi anarkis, apalagi membakar gedung. Kita baru membangun, jangan dirusak,” tegasnya, Minggu (31/8) sore tadi. 

Rahman meminta camat dan lurah mengaktifkan kembali siskamling. Ia juga mengajak kampus, tokoh agama, hingga ormas duduk bersama.

 “Mahasiswa cinta daerah ini, hanya saja kita harus waspada terhadap penyusup,” ujarnya.

Dukungan juga datang dari berbagai pihak. Ketua FUI, Asikin, menyebut aksi boleh dilakukan asalkan damai. Ketua MUI mengimbau umat tidak mudah terprovokasi. 

tim/jendelaberita.co.id
RAPAT:Wali Kota Bima HA Rahman H Abidin memimpin rapat di aula kantor wali kota. 

Ketua DPC NU Irul menyarankan polisi rutin komunikasi dengan BEM. Dari kalangan kampus, 

Rektor Universitas Ngusu Waru, Tasrif, menilai aksi kerap muncul karena miskomunikasi. Ia mengusulkan dialog informal dengan aparat, bahkan lewat olahraga bersama. 

Ketua STIE Bima Firdaus mengaku, siap mendampingi wali kota bila mahasiswa ingin menyampaikan aspirasi.

Sejumlah BEM juga menolak bentrokan. Ketua BEM Unbo Sofyan Hendrawan menyebut mahasiswa sering dibenturkan dengan aparat. Ketua BEM Muhammadiyah, Mufti, mengajak semua pihak menjaga kondusivitas.

Kapolres Bima Kota, AKBP Didik Putra Kuncoro, menegaskan polisi ingin jadi mitra mahasiswa. “Bima aman bukan hanya tanggung jawab polisi, tapi kita semua,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Dandim 1608/Bima Letkol Inf Andi Lulianto. Kata dia solusi lahir dari dialog, bukan anarkis.

 “Kebijakan yang dianggap tak pro rakyat sebaiknya diubah lewat musyawarah,” ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Kota Bima, Alfian Indra Wirawan menilai bentrokan kerap terjadi karena pemerintah lambat menemui massa aksi. “Ke depan, pejabat harus lebih cepat merespons,” tandasnya. (tim) 

Posting Komentar untuk "Forkompimda Kumpul, Bahas Stabilitas Daerah Rencana Aksi "